maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Pemprov Sulawesi Utara

Ragam Budaya Berpadu di Kota Kerukunan

Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono XIII dari Keraton Surakarta Hadiningrat berkunjung ke Sulawesi Utara. 

arsip tempo : 172841107453.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, bersama Kanjeng Susuhunan Pakoe Boewono XIII, menyaksikan acara Puncak Gebyar Kemerdekaan di Manado, pada Sabtu 31 Agustus 2024.. tempo : 172841107453.

Ada yang berbeda dalam acara Puncak Gebyar Kemerdekaan di Kawasan Mega Mas, Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Mengusung keragaman budaya Indonesia, kota yang masyhur dengan sebutan Laboratorium Kerukunan ini menampilkan aneka seni tradisi Jawa, Sunda, dan Minahasa.

Puncak Gebyar Kemerdekaan dihadiri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono XIII. Kedatangannya di Manado didampingi Kanjeng Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Mataram, Gusti Raden Ayu Lelyana Dewi dan Gusti Raden Ayu Putri Purnaningrum, serta para sentana dan abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat. Rombongan ini juga diikuti tim kesenian.

Pentas seni berlangsung meriah. Acara ditandai dengan pemberian gelar kehormatan Keraton Surakarta Hadiningrat kepada Rio Alexander Jeremia Dondokambey, putra Gubernur Sulawesi Utara. Sebelumnya, ayah Rio, Olly Dondokambey, lebih dulu mendapatkan gelar sebagai Kanjeng Pangeran Arya Dharma Negara. Begitu pula Rita Maya Dondokambey Tamuntuan, istri Olly, telah memperoleh anugerah gelar Mas Ayu Darmaningtyas dari Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.

“Malam ini, atas tuntunan Tuhan, acara ini bisa berjalan dengan baik,” kata Gubernur Olly Dondokambey. Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw beserta forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) tampak hadir dalam acara ini.

Olly mengapresiasi terjalinnya kerukunan keluarga Jawa, Sunda, dan rekan pelaku adat Minahasa. Kerukunan yang terajut melalui hubungan adat-istiadat  ini dipererat kolaborasi pentas budaya dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-79.

Menurut Olly, kegiatan ini mencerminkan kerukunan masyarakat di Tanah Air, khususnya Sulawesi Utara. Di Kota Laboratorium, kerukunan berbagai suku, adat, dan agama sangat harmonis. Mereka hidup saling berdampingan, bergotong-royong, dan disatukan dalam kebhinekaan.

Gubernur Olly mengucapkan terima kasih kepada Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono XIII dan seluruh kerabat Keraton Surakarta atas kunjungannya ke provinsi  di ujung utara Pulau Sulawesi. Banyak hal yang bisa dilihat rombongan dari Keraton Surakarta di Kota Laboratorium Kerukunan. Mereka di antaranya bertandang ke Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa. Di sini terdapat kampung Jaton atau Jawa Tondano. “Di sana berdialog mengenai sejarah masyarakat Jawa dan tentang Masjid Kyai Modjo.”

Manfaat lain dari kunjungan tersebut, kata Gubernur Olly, memperkuat status Sulawesi Utara sebagai provinsi yang mengedepankan kerukunan antaretnis di Tanah Air. “Kita semua bisa berkomunikasi dengan baik dan hidup berdampingan walaupun berbeda suku, asal usul, serta keyakinan. Ini sangat membahagiakan kami,” katanya.

Masyarakat bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berbaur menyaksikan pentas budaya pada Puncak Gebyar Kemerdekaan. Hiburan yang disajikan mulai dari tari-tarian khas Keraton Surakarta Hadiningrat, seni tradisional Sunda, dan Minahasa.

Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Mataram mewakili Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono XIII terpesona dengan gebyar budaya tersebut. Ia berujar suatu ketika nanti akan kembali berkunjung Sulawesi Utara untuk kegiatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat.

“Rasanya, kami ingin kembali datang ke sini,” katanya sembari berharap kegiatan seni menjadi ajang melestarikan keanekaragaman budaya Nusantara. “Sehingga, budaya Indonesia tetap terjaga dan tidak terbawa arus atau tergerus budaya asing.” 

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 6 Oktober 2024

  • 29 September 2024

  • 22 September 2024

  • 15 September 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan