maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Bakti Kominfo

Roaming di Pos Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Beruntung di markas pos terdapat panel surya yang dipasang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

arsip tempo : 171455981589.

Wakil Komandan Pos Fatuha Satgas Pamtas Republik Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Serda Eben Koly, berjaga di Pos Fatuha di Desa Alas, Kobalima Timur, Malaka, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 8 Desember 2023. TEMPO/ Nita Dian. tempo : 171455981589.

Sersan Dua (Serda) Eben Koly punya cerita menarik selama bertugas di Pos Pengamanan TNI Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Fatuha, Desa Alas, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka. Sinyal telekomunikasi di markasnya lebih kuat milik provider tetangga dibandingkan dari Indonesia. “Di Fatuha kadang roaming,” ujarnya. 

Padahal jarak titik perbatasan Indonesia-Timor Leste sekitar dua kilometer dari markas. “Sinyal Telemor dari Timor Leste lebih kuat,” kata Eben, Jumat, 8 Desember 2023. 

Tim Info Tempo mencoba mengaktifkan telepon seluler dengan provider lokal. Tidak lama kemudian muncul notifikasi untuk mengidupkan roaming untuk koneksi data. 

Padahal, akses internet sangat penting untuk melakukan koordinasi dengan jajaran atas seperti markas satgas, korem dan kodam. Laporan kegiatan pengamanan perbatasan, kata Eben, harus dilaporkan setiap hari. “Kalau hujan, tidak ada sinyal,” ujarnya. 

Apalagi aliran listrik di wilayah tempatnya bertugas sering padam. Dalam satu hari bisa dua sampai tiga kali padam. “Listrik padam, otomatis jaringan sinyal juga hilang,” kata Eben yang menjabat Wakil Komandan Pos dari Batalion Infanteri 742/Satya Wira Yudha. 

Beruntung di markas pos terdapat panel surya yang dipasang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. “Lampu tetap menyala, markas tetap terang,” ujar Eben. 

Dia menuturkan pasukan yang dipimpinnya rutin melakukan pengecekan patok perbatasan. Biasanya pengecekan dilakukan selama tiga hari. Hasil pencekan patok langsung dilaporkan ke markas satgas. “Kalau tidak ada internet, kami langsung melapor ke markas satgas,” tuturnya. 

Eben berharap adanya perbaikan dan penambahan kapasitas internet di wilayah perbatasan. “Agar kami dapat berkomunikasi dengan pimpinan dan keluarga,” ucapnya. 

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan