maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Pertamina Patra Niaga

Pertamina Terapkan Layanan Digital Terintegrasi Pengisian Avtur

Digitalisasi refuelling avtur diterapkan di delapan bandara. Mencegah human error dalam layanan. #Infotempo

arsip tempo : 171171269895.

Peluncuran Layanan Digital Terintegrasi Pengisian Avtur.. tempo : 171171269895.

Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengatakan perseroan meningkatkan pelayanan Avtur di bandara-bandara besar di Indonesia melalui digitalisasi proses refuelling. Sebelumnya refuelling dilakukan secara manual, mulai dari pencatatan, penjadwalan dan verifikasi volume pengisian Avtur sehingga memungkinkan adanya potensi human error.

“Dengan adanya digitalisasi, harapannya ada integrasi data dalam setiap proses refuelling,” ujar Riva, Kamis, 8 Desember 2022.

Sebelumnya, Pertamina berhasil mengimplementasikan digitalisasi refuelling, yakni digital ground operation (DGO) yang digunakan di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada 2020. Kemudian, Pertamina Aviation Fuel Delivery Management (PADMA) di DPPU Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur.

Riva mengatakan Pertamina terus memperbanyak DPPU dengan  mengimplementasikan sistem digitalisasi DGO dan PADMA untuk mendukung proses refuelling. Untuk DGO akan mulai diimplementasikan di tiga DPPU, yakni Hasanuddin Makassar, Ngurah Rai Bali, dan Juanda Surabaya.

Adapun penggunaan sistem PADMA digunakan di lima DPPU, yakni Halim Perdanakusuma Jakarta, Kualanamu Medan, Hang Nadim Batam, Supadio Pontianak, dan Minangkabau Padang.

Menurut Riva, implementasi DGO dan PADMA bertujuan untuk memaksimalkan layanan pengisian refuelling pada maskapai. “Mengingat 78 persen volume penyaluran Avtur Pertamina dilakukan di total 10 bandara ini. Jadi kami harus memastikan layanan Pertamina Patra Niaga berikan benar-benar yang terbaik,” ujarnya.

Secara umum, tidak banyak perbedaan sistem DGO dan PADMA. Sistem DGO 23 fitur yang terintegrasi mulai dari penjadwalan refuelling, penugasan operator, monitoring proses refuelling secara real time, proses verifikasi dan pembayaran, pelaporan dan data pelanggan. Sedangkan sistem k PADMA merupakan bentuk inovasi internal Pertamina yang saat ini memiliki 13 fitur yang fungsinya sama seperti DGO.

“Perbedaan mendasarnya, DGO ini secara penuh automasi dan terintegrasi, PADMA masih ada perlu input data sebelum benar-benar terintegrasi. Untuk memaksimalkan program digitalisasi, kedepan PADMA akan terus kami kembangkan fitur dan fungsinya, setelah itu baru kami lakukan penggunaan digitalisasi refuelling di DPPU lainnya secara bertahap,” kata Riva.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 24 Maret 2024

  • 17 Maret 2024

  • 10 Maret 2024

  • 3 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan