maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

BTN

Laba Bank BTN selama 2021 Melonjak

Ditopang pembiayaan pemilikan rumah meski daya beli konsumen relatif turun. Marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) ke level 3,99 persen

arsip tempo : 171347570047.

Konferensi pers Paparan Kinerja Tahun 2021 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.. tempo : 171347570047.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencetak laba bersih Rp2,37 triliun sepanjang 2021. Angka ini naik 48,3 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp1,6 triliun. Kenaikan laba ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 5,66 persen, dari Rp260,11 triliun pada 2020 menjadi Rp274,83 triliun pada 2021.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo di Jakarta, mengatakan pertumbuhan kredit mengkonfirmasi bahwa sektor perumahan terbukti cukup tangguh dalam melewati masa krisis ekonomi akibat pandemi. Pembiayaan pemilikan rumah tetap mengalir sekalipun daya beli konsumen relatif turun.

Hal itu terbukti dari penyaluran kredit perseroan pada 2021 yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2020. Angka ini berada di atas rata-rata kredit industri perbankan pada kisaran 5,24 persen. "Berbagai insentif yang diberikan pemerintah berhasil menjaga daya beli konsumen sehingga permintaan kredit rumah tetap meningkat. Kami optimistis, pada saat ekonomi semakin pulih, dan pandemi berlalu sepenuhnya, permintaan KPR dapat meningkat lebih tinggi lagi," kata Haru, Selasa, 8 Februaria 2022.

Saat perekonomian nasional terhimpit krisis pada periode 2019-2020 dan penyaluran kredit industri perbankan mengalami kontraksi 2,5 persen, BTN merupakan satu dari sedikit bank yang berhasil membukukan pertumbuhan kredit. Kini, ketika ekonomi berangsur pulih, dan sektor properti menjadi lokomotif pertumbuhan, perseroan bisa berperan lebih besar lagi.

Haru menyampaikan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit Bank BTN. Kredit perumahan naik 8,25 persen (yoy) menjadi Rp130,68 triliun pada 2021 dibandingkan 2020 sebesar Rp120,72 triliun.

KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 4,14 persen (yoy) menjadi Rp83,25 triliun pada 2021 dibandingkan 2020 sebesar Rp79,93 triliun. Kenaikan penyaluran KPR subsidi tersebut membuat Bank BTN mendominasi pangsa kredit perumahan subsidi sekitar 90 persen. Secara nasional, Bank BTN menguasai pangsa pasar kredit kepemilikan rumah sekitar 40 persen.

Pertumbuhan penyaluran kredit, lanjut Haru, juga berdampak pada pendapatan bunga (net interest income/NII) yang tumbuh sebesar 44,7 persen dari Rp9,10 triliun pada 2020 menjadi Rp13,20 triliun pada 2021. Kenaikan NII tersebut menghasilkan marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) ke level 3,99 persen pada tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya  yang baru sekitar 3,06 persen. "NIM kami terus membaik dari waktu ke waktu. Hal ini menunjukkan biaya dana atau cost of fund semakin baik, sejalan dengan meningkatnya porsi dana murah atau CASA," kata Haru.

Haru memaparkan, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank BTN sepanjang 2021 mencapai Rp295,98 triliun, naik 6,03 persen dibandingkan perolehan pada 2020 yang sebesar Rp279,14 triliun. Dari jumlah DPK tersebut, komposisi dana murah mengalami kenaikan 319 bps dari 41,11 persen menjadi 44,3 persen.

Dia menjelaskan kenaikan komposisi dana murah tersebut membuat biaya dana atau cost of fund Bank BTN hingga 2021 turun signifikan sebanyak 166 basis poin menjadi 3,13 persen dibandingkan 2020 yang masih 4,79 persen. Menurut Haru, hal itu menunjukkan keberhasilan Bank BTN dalam meningkatkan porsi dana murah.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024

  • 24 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan