Memasang Lonceng Amuk Tsunami
LELAKI itu seperti hanya punya satu mimik: serius. Ia tak pernah tampak tersenyum. Sesekali memberikan instruksi dengan kalimat pendek-pendek. Profesor Ernst Flueh, lelaki separuh baya itu, tetap bergeming meskipun gerimis menyiram kapalnya. Langit sudah muram oleh mendung. Gelombang setinggi dua meter biasanya akan semakin sering menampar kapal bila hujan datang.
Raut muka pakar tsunami itu tak juga tampak letih walau sudah empat hari berlayar
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini