PERLINDUNGAN ANAK
Jaran Dor Tak Lagi Pentas
SEJUMLAH kuda-kudaan dari anyaman bambu itu kini telantar dan berdebu. Tuannya, Maryanto, 28 tahun, tak lagi menyentuhnya. Dulu biasanya, dengan sejumlah muridnya, Maryanto acap menggelar pentas. Muridnya dengan lincah menunggang kuda-kuda beraneka warna itu. Pecut di tangan Maryanto sesekali menggeletar. Jaran dor, demikian warga Jawa Tengah menyebut kesenian ini. Kendati bermarkas di Solo, jaran dor Maryanto sudah berkelana hingga ke kota di se
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini