Bermula dari Sampah
Anak-anak muda ini mengembangkan bisnis yang ramah lingkungan. Sampah plastik tidak selalu mubazir.
MERASA tak nyaman dengan jumlah sampah yang kian menumpuk, Marissa Anggie Ariani mencari cara untuk mengurangi produksi sampah di rumah. Selama ini sampah plastik dan limbah rumah tangga menggunung di gudang rumahnya.
Setelah menikah dan tinggal di Tangerang Selatan, Banten, ia menemukan toko penjual barang curah yang tak menyediakan kemasan. Pelanggan harus membawa wadah sendiri saat berbelanja. Namun, sejak pandemi Covid-19 merebak di In
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini