Eksperimen Baru Garin Bernama Nyai
Sebuah pendapa dengan pintu hijau. Sebuah meja bundar marmer berkaki kayu dengan secangkir teh panas dan sehelai koran pagi. Seorang perempuan muda berkebaya, berkain batik tulis, dan bersanggul rapi, dengan kulit wajah yang mulus bak sutra, duduk menghirup teh dan membaca koran itu. Lantas saja teras tersebut diisi dengan tamu demi tamu berselang-seling mengganggu ketenangan sang Nyonya, atau Nyai, yang pada masa kolonial itu adalah sebuah kedud
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini