Kisah Testimoni yang Kudus
Elmaut selalu menggelayuti imaji editor tua itu. Sehari-hari pikirannya tertuju pada kematian. Ia berobsesi mengisi lembar sastra yang diasuhnya dengan serial obituari para penulis besar. Ia ingin membuat kontemplasi ajal dengan sebuah siraman rohani. Tapi, apa yang kemudian ia lakukan ketika melihat batok kepala seorang pemuda yang mengirim eulogi tentang tewasnya Fredico Garcia Lorca, penyair Spanyol, pecah di seprai tempat tidurnya, dihajar in
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini