Gamang Membendung Baju Bekas
Tren thrifting atau berbelanja baju bekas menimbulkan dilema. Disukai konsumen mengancam industri lokal.
PASAR Cimol Gedebage, Kota Bandung, lumayan ramai pada Selasa, 1 November lalu. Di salah satu sudut pasar itu, David merayu beberapa pehobi thrifting atau peminat baju bekas yang mondar-mandir di kios pakaian bekas miliknya. "Silakan dilihat-lihat dulu," kata pria 31 tahun itu.
Di kios berukuran 2 x 3 meter itu, David menjual kaus berkerah yang juga disebut kaus polo atawa wangki. Tak sembarangan, perantau asal Solok, Sumatera Barat, itu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini