Ambisi Jadi Penentu Harga Timah
HAMPIR tiga bulan ini Ismail harus bekerja serabutan. Kadang-kadang dia mencari rumput, saat lain menjala ikan di laut. Pekerjaan rutinnya sebagai penambang timah tradisional di Bangka Selatan untuk sementara terpaksa ditinggalkan. "Percuma. Tidak ada yang membeli," kata pria 45 tahun itu kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Siang itu, ia hanya duduk-duduk di gubuk kayu di lokasi penambangan bersama tiga rekannya. "Tidak ada kegiatan."
Geliat penambangan t
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini