Hikayat Sekretariat Pusat
Hari itu, 27 September 1965, rumah Oey Hay Djoen di Jalan Cidurian 19, Cikini, Jakarta Pusat, ramai karena ada rapat Fraksi Partai Komunis Indonesia. Padahal sehari-hari rumah jembar itu menjadi markas para seniman yang tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Rakyat.
Sastrawan Hersri Setiawan ingat ketika itu ia bertanya kepada penyair senior Lekra, H.R. Bandaharo, yang keluar dari rumah, soal apa yang dibahas dalam rapat itu. "Ia menjawab agar saya
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini