Sibuk Mencari Tarif Gotong-Royong
Kekesalan Warniyati seperti tak ada habisnya. Sudah tiga kali dalam dua minggu terakhir, listrik di kampungnya, Kauman, Yogyakarta, mati. Pemilik usaha konfeksi Wijaya itu pun merugi sampai Rp 2,4 juta sehari karena 80 pekerjanya terpaksa menganggur. Sialnya, listrik mati justru pada jam kerja efektif, dari pukul delapan pagi sampai pukul empat sore. "Mereka cuma bisa bersih-bersih gudang karena mesin jahit, obras, dan alat potong kain, semuanya,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini