Menggusur Gerbong Bopeng
Senin, 30 Juli 2007

SUDAH tiga pekan ini, Johannes, 26 tahun, tampak berseri-seri. Meski pagi-pagi dia sudah harus nongkrong di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Banten, setiba di kantor penampilannya jauh lebih segar—biasanya tergopoh-gopoh, gerah, dan kusut. Jawabannya ada di gerbong kereta api.
Johannes kini rajin menumpang kereta rel listrik (KRL) ekonomi AC Ciujung, yang baru dioperasikan beberapa waktu lalu. Tak jadi soal meski ia harus merogoh kocek Rp 5.000 se
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini