Ke-putus-an
Bahasa Indonesia sangat plastis dengan kata ke-putus-an. Yang sudah di-putus-kan tak mungkin kembali seperti semula. Menjelang itu, kita dilemparkan ke dalam situasi simalakama.
HIDUP adalah riwayat keputusan-keputusan. Juga ketika memutuskan untuk tak memutuskan.
Sejak bangun tidur, kita harus memilih: langsung bangkit atau tetap terbaring mengenang mimpi. Tapi tak cuma itu. Terkadang kita dalam “situasi-di-tapal-batas”, untuk meminjam kata-kata seorang filosof, ketika misalnya kita harus memilih menjalani operasi kanker atau memakai pengobatan lain; menutup sebuah kota yang diancam wabah atau tak menutupny
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini