Padmaavat
Para pengarang, juga bila ia seorang penyair sufi ternama, tak bisa menaklukkan pembacanya.
Ketika di tahun 1540 Malik Muhammad Jayasi menggubah Padmaavat dalam bahasa Awadhi, ia tak akan menduga, apalagi menangkal, kemarahan orang Hindu di abad ke-21 karena puisinya. Zaman memang lain, medium berubah.
Kini, Padmaavat bukan lagi puisi yang berbicara dari kertas dan huruf yang dibaca para literati. Di tahun 2018, sutradara terkenal India, Sanjay
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini