Gaza
Palestina": mungkin ini sepatah kata dengan ge-ma kehilangan, dan jadi penting justru karena kehilangan, pada zaman ini. Ketika tank-tank Merkava Israel memasuki wilayah Gaza pada akhir Juni 2006, dunia mendengar gema kata itu kembali, dengan rasa ngilu. "Lihat," Israel yang menyerbu itu seakan-akan menegaskan, "orang Palestina boleh merasa punya peme-rintahan dan negara tersendiri, tapi itu hanya fiksi!"
Mungkin Mahmoud Darwish juga yang benar. Penyai
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini