Mengapa Bahasa Menyediakan Seksisme
Bahasa yang seksis lahir dari budaya patriarki yang mengakar lama. Dilembagakan oleh negara.
PANDANGAN dunia seseorang terpancar melalui caranya berbahasa, apa yang dibahasakan, dan konstruksi bahasa yang digunakannya dalam merespons realitas. Peradaban manusia kepalang dibangun dalam tatanan berpikir patriarkis, yang muncul dalam bahasa yang seksis, yakni bahasa yang merepresentasikan laki-laki dan perempuan secara tidak setara.
Seorang suami yang berkata, “Gini nih enaknya udah nikah. Ada yang bisa buatkan kopi, he-he-
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini