maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Mengembalikan Cahaya ’Permata dari Timur’

Untuk pertama kali, Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta memiliki Rencana Induk Kota Tua yang lengkap. Meski masih berupa konsep dan belum berketetapan hukum, rencana yang memberikan garis besar pengembangan kawasan Kota Tua seluas 846 hektare itu sudah bisa digunakan sebagai arahan. Di dalam rencana induk itu, sudah ada pembagian kawasan menjadi lima zona, yang akan dikembangkan sesuai dengan karakter asli daerah tersebut. Misalnya zona satu, kawasan Sunda Kelapa, diarahkan ke karakter bahari. Jalan-jalan dan ritme bangunan di sana diarahkan ke laut.

Gubernur Fauzi Bowo sendiri punya komitmen merevitalisasi Kota Tua. Dia pernah punya ide memindahkan Institut Kesenian Jakarta ke kawasan Kota Tua. Ide lain yang brilian, untuk menambah daya tarik Old Town, juga bertebaran. Tapi tak semudah itu mewujudkannya. Sebab, kendala yang menghadang juga menumpuk dan tumpang-tindih, dari kondisi kawasan yang sudah kumuh, pembangunan jalan yang telanjur serampangan, peraturan yang tidak memadai, hingga kondisi dataran di sana yang rawan rob.

Nah, mumpung masih hangat memperingati ulang tahun ke-481 Jakarta, Tempo menurunkan tulisan tentang Kota Tua Jakarta. Ini untuk sedikit memberikan semangat terhadap usaha revitalisasi dan konservasi kawasan yang pernah menjadi magnet bagi pendatang dan saudagar di masa lalu itu.

arsip tempo : 171414847253.

. tempo : 171414847253.

Sebuah batu berbentuk papan hitam dengan tulisan kaligrafi Cina dipamerkan di menara Museum Bahari. Hingga kini, kalimat-kalimat yang sudah tak utuh lagi itu belum ada yang meneliti. Apa maknanya juga belum ada yang tahu. Padahal, menurut Kepala Museum Bahari Dewi Rudiati, prasasti itu kemungkinan besar berisi informasi penting tentang kedatangan pedagang Cina ke Pelabuhan Sunda Kelapa. ”Mungkin saja sepenting batu padrao Portugis, yang berisi

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan