maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Belum tuntas masalah kontroversi lukisan palsu Hendra Gunawan dan Sudjojono di Museum Oei Hong Djien, kini muncul sebuah buku yang berani menyajikan "Hendra-Hendra baru". Berjudul Hendra Gunawan Sang Pelukis Rakyat, buku itu diterbitkan kolektor, pialang saham, dan pedagang senjata Agung Tobing, yang merupakan sepupu jauh Oei Hong Djien. Lebih dari 200 materi lukisannya dikumpulkan Nuraeni, istri mendiang Hendra.
Sejumlah kritikus, pengamat, dan kolektor menyebutkan puluhan lukisan yang tercetak di buku tersebut palsu. Bahkan beberapa kritikus menyatakan bukan puluhan, melainkan 200-an, lukisan Hendra yang dimuat di dalam buku yang beredar terbatas itu bodong.
Nuraeni berkukuh bahwa lukisan yang dihimpunnya itu asli. Dia yakin bisa melihat keotentikan lukisan-lukisan itu lebih dari pengamat atau kolektor mana pun karena dia adalah istri Hendra Gunawan.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.