maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Tinggalkanlah hiruk-pikuk Kairo dan layarilah keheningan Sungai Nil untuk memahami bagaimana peradaban Mesir berdetak dari milenium ke milenium. Novelis Ahmad Fuadi baru-baru ini menyusuri Sungai Nil dari Luxor ke Aswan. Di Luxor dan Aswan, ia mengunjungi kompleks kuil terkenal.
Ia juga merasakan naik balon udara dan mendarat di kawasan Valley of the Kings, yang dikenal sebagai area makam para raja Mesir dari era New Kingdom (1550-1069 sebelum Masehi).
Tak hanya itu, pengarang novel Negeri 5 Menara ini juga menyetir sendiri melintasi gurun, menuju Wadi Rum, tempat petualang tersohor Inggris, T.E. Lawrence, pernah "hilang". Lalu ia ke Yordania, menuju Petra, kota indah misterius yang dipahat dalam bukit batu cadas berwarna merah mawar yang dalam film The Last Crusade membuat Indiana Jones dan ayahnya terkesima. Ikuti catatan perjalanannya.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.