Anda memiliki 1 free artikel untuk minggu ini. Dapatkan
4 artikel gratis setelah Register.
Oei Hiem Hwie sudah berniat menjadi jurnalis sejak belia. Namun kariernya mentok setelah dibui.
OEI Him Hwie. Pria 82 tahun itu ikut membantu Pramoedya Ananta Toer melahirkan Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, dan Jejak Langkah. Pada akhir 1965, keduanya sama-sama dibui di Nusakambangan sebelum dipindahkan ke Pulau Buru. Hwie, jurnalis yang berkiprah di koran Trompet Masjarakat, dijebloskan ke penjara karena dianggap sebagai simpatisan mantan presiden Sukarno.
Saat Hwie dibebaskan, Pramoedya memintanya menyelundupkan naskah Tetralogi Buru tersebut. Naskah itu hingga kini menjadi koleksi Perpustakaan Medayu Agung di Surabaya yang dikelola Hwie sejak 2001 hingga 2019. Di usia senjanya, Hwie tak sepenuhnya melepaskan diri dari dunia literasi. Walau pengelolaan perpustakaan itu kini sudah berpindah tangan, Hwie sesekali menengok koleksi koran, buku langka, dan arsip lawas di sana. Tempo melaporkan dari Surabaya, menjumpai Hwie di perpustakaannya.
Syair Perang Palembang merupakan salah satu manuskrip tua Palembang yang tersohor.
KESULTANAN Palembang Darussalam yang ditaklukkan Belanda pada 1821 pernah memiliki sebuah perpustakaan besar berisi koleksi manuskrip. Sultan Mahmud Badaruddin II, penguasa Kesultanan Palembang dua abad silam, dikenal sebagai pencinta literasi. Ia ingin menjadikan kesultanannya sebagai pusat studi Islam dan sastra. Tatkala Kesultanan Palembang diserbu Belanda, sang Sultan diduga mengosongkan perpustakaan dan menyebarkan koleksi manuskripnya ke rumah-rumah bangsawan agar selamat. Para filolog Palembang kini berusaha melacak naskah-naskah itu.
Di Malang, Perpustakaan Nasional dan Masyarakat Pernaskahan Nusantara mengundang Stuart Owen Robson. Dialah yang bersama Zoetmulder menyusun karya monumental kamus Jawa Kuno-Inggris.
BIKU Tantrayana Taiwan merapal mantra dan menggerakkan kedua tangan, menghadap panas api yang berkobar di empat penjuru lingkaran mandala. Pendamping para biku meletakkan dupa dan benda-benda lain pada api sebagai persembahan. Pendamping lain duduk dalam posisi bersemadi.
DUA acara yang berkaitan dengan sastra Jawa Kuno digelar pada pertengahan November 2019. Memasuki usianya yang sewindu, di Yogyakarta dan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Borobudur Writers & Cultural Festival pada 21-23 November lalu menggelar sebuah simposium tentang panteisme dan Tantrayana untuk menghormati Petrus Josephus Zoetmulder, tokoh perintis studi sastra Jawa Kuno. Sebelumnya, pada 16-17 November di Malang, Jawa Timur, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengadakan simposium untuk menghormati Stuart Owen Robson, ahli Jawa Kuno dari generasi sesudah Zoetmulder yang pernah bersama Zoetmulder menyusun kamus Jawa Kuno-Inggris. Robson dalam kesempatan itu juga dihadirkan oleh Perpusnas. Keindahan sastra Jawa Kuno tak lekang oleh waktu.
Reportase Tempo ke makam-makam yang pernah dikunjungi George Quinn.
Ketika singgah di makam para wali, saya seketika terpesona oleh segala hal yang berkaitan dengan penghormatan kepada mereka. Baik riwayat, legenda, mitos, ritual penghormatan, wujud makam, latar belakang para peziarah, maupun peran makam keramat dan para wali pada masa kini,” ujar George Quinn.
George Quinn, ahli kebudayaan dan sastra Jawa dari Australian National University, menerbitkan buku baru: Bandit Saints of Java: How Java’s Eccentric Saints are Challenging Fundamentalist Islam in Modern Indonesia.
Khazanah sastra anak Sunda modern pernah memiliki buku bacaan anak yang legendaris: Roesdi djeung Misnem.
BUKU anak Indonesia mendapat tempat di dunia internasional karena keberagaman cerita dan ilustrasinya yang memikat. Ilustrasinya dinilai mempunyai konsep narasi yang kuat, teknik yang matang, gaya yang orisinal dan unik, serta estetika yang baik. Penerbit internasional pun banyak yang berminat menerjemahkannya ke berbagai bahasa. Ilustrasi buku anak kita sesungguhnya memiliki sejarah tersendiri. Khazanah sastra anak Sunda, misalnya, pernah memunculkan buku legendaris Roesdi djeung Misnem dengan ilustrasi yang realis dan banyak mengeksplorasi kekayaan budaya setempat.
CORNELIS Johannes Bohm menenteng kantong kain bermotif kembang-kembang cerah dalam Borobudur Writers & Cultural Festival di Hall Awadhana.
MASYARAKAT Ambon sekarang jarang mengenal nama Rumphius. Tidak ada, misalnya, jalan di Ambon yang mengabadikan namanya.
Indonesia memiliki Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik untuk soal akses informasi. Tapi belum ada lembaga yang berfokus membuka informasi rahasia yang sudah kedaluwarsa.
DALAM dua tahun ini setidaknya dua kali dokumen rahasia Amerika Serikat tentang Indonesia dibuka ke publik.
Berdasarkan dokumen rahasia Amerika Serikat, associate professor sejarah dan kajian Asia di University of Connecticut, Bradley Simpson, pada 24 Juli 2018 menerbitkan Briefing Book #633 berjudul US Promoted Close Ties to Indonesian Military as Suharto’s Rule Came to an End in Spring 1998. Amerika memiliki banyak dokumen tentang Indonesia karena tingginya kepentingan politik terhadap negara ini. Namun Amerika juga memiliki instrumen bernama Undang-Undang Kebebasan Informasi (Freedom of Information Act) yang menetapkan jangka kedaluwarsa dokumen itu dan kapan bisa dibuka ke publik.
Tak ada yang mengira bahwa pemulung itu berpendidikan tinggi. Tidak tanggung-tanggung, dia doktor lulusan universitas terkenal di Rusia. Dialah Soesilo Toer.
SEBUAH perpustakaan sederhana didirikan di rumah masa kecil sastrawan Pramoedya Ananta Toer (almarhum) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pengelolanya adalah adik Pram, Soesilo Toer. Ia memberi nama perpustakaan itu Pataba, akronim dari Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa.
Festival Hadhrami menampilkan tafsiran atas lagu-lagu ciptaan S. Abdullah. Penyanyi keroncong pembuat lagu untuk drama Fatimah.