Edisi Minggu, 21 Mei 2000
Kejaksaan Agung belum melangkah lagi setelah menahan Mohamad ”Bob” Hasan, akhir Maret lalu. Padahal, di luar Bob, tim investigasi Departemen Kehutanan dan Perkebunan menyodorkan pula sejumlah nama konglomerat dan mantan pejabat. Sepak terjang mereka diduga membuat negara merugi puluhan triliun rupiah selama hampir tiga dasawarsa. Ironisnya, sampai kini, belum pernah ada seorang pun yang dihukum atas kerugian negara sebesar itu. Usaha investigasi pelan-pelan dimulai. Tapi menemukan bukti—dan meyakinkan temuan bukti kepada Kejaksaan Agung, misalnya Tommy Soeharto dalam kasus Gatari—memang bukan perkara mudah. Upaya menelisik kolusi, korupsi, dan nepotisme di Dephutbun ibarat melangkah dalam labirin remang-remang. Penuh kompleksitas dan tanda tanya. Sebuah ”labirin” yang juga dihadapi Tim Investigasi TEMPO tatkala menuliskan laporan ini.
Kejaksaan Agung belum melangkah lagi setelah menahan Mohamad ”Bob” Hasan, akhir Maret lalu. Padahal, di luar Bob, tim investigasi Departemen Kehutanan dan Perkebunan menyodorkan pula sejumlah nama konglomerat dan mantan pejabat. Sepak terjang mereka diduga membuat negara merugi puluhan triliun rupiah selama hampir tiga dasawarsa. Ironisnya, sampai kini, belum pernah ada seorang pun yang dihukum atas kerugian negara sebesar itu. Usaha investigasi pelan-pelan dimulai. Tapi menemukan bukti—dan meyakinkan temuan bukti kepada Kejaksaan Agung, misalnya Tommy Soeharto dalam kasus Gatari—memang bukan perkara mudah. Upaya menelisik kolusi, korupsi, dan nepotisme di Dephutbun ibarat melangkah dalam labirin remang-remang. Penuh kompleksitas dan tanda tanya. Sebuah ”labirin” yang juga dihadapi Tim Investigasi TEMPO tatkala menuliskan laporan ini.
Baca Selengkapnya
Investigasi di Edisi Lainnya
Edisi Minggu, 14 Mei 2000
Kejaksaan Agung belum melangkah lagi setelah menahan Mohamad ”Bob” Hasan, akhir Maret lalu. Padahal, di luar Bob, tim investigasi Departemen Kehutanan dan Perkebunan menyodorkan pula sejumlah nama konglomerat dan mantan pejabat. Sepak terjang mereka diduga membuat negara merugi puluhan triliun rupiah selama hampir tiga dasawarsa. Ironisnya, sampai kini, belum pernah ada seorang pun yang dihukum atas kerugian negara sebesar itu. Usaha investigasi pelan-pelan dimulai. Tapi menemukan bukti—dan meyakinkan temuan bukti kepada Kejaksaan Agung, misalnya Tommy Soeharto dalam kasus Gatari—memang bukan perkara mudah. Upaya menelisik kolusi, korupsi, dan nepotisme di Dephutbun ibarat melangkah dalam labirin remang-remang. Penuh kompleksitas dan tanda tanya. Sebuah ”labirin” yang juga dihadapi Tim Investigasi TEMPO tatkala menuliskan laporan ini.
Kejaksaan Agung belum melangkah lagi setelah menahan Mohamad ”Bob” Hasan, akhir Maret lalu. Padahal, di luar Bob, tim investigasi Departemen Kehutanan dan Perkebunan menyodorkan pula sejumlah nama konglomerat dan mantan pejabat. Sepak terjang mereka diduga membuat negara merugi puluhan triliun rupiah selama hampir tiga dasawarsa. Ironisnya, sampai kini, belum pernah ada seorang pun yang dihukum atas kerugian negara sebesar itu. Usaha investigasi pelan-pelan dimulai. Tapi menemukan bukti—dan meyakinkan temuan bukti kepada Kejaksaan Agung, misalnya Tommy Soeharto dalam kasus Gatari—memang bukan perkara mudah. Upaya menelisik kolusi, korupsi, dan nepotisme di Dephutbun ibarat melangkah dalam labirin remang-remang. Penuh kompleksitas dan tanda tanya. Sebuah ”labirin” yang juga dihadapi Tim Investigasi TEMPO tatkala menuliskan laporan ini.