Apa itu (sekali lagi) "bebas-aktif"?

Arti "bebas-aktif" menurut perumus politik luar negeri indonesia, mulai kabinet hatta dan natsir, kabinet sukirman dan wilopo, kabinet ali, harahap, ali, zaman sukarno dan zaman orde baru. (nas)

Sabtu, 7 Februari 1976

SETIAP perumus politik luar negeri Indonesia, sejak Hatta s/d Adam Malik, akan menyebut dua kata ini: "bebas" dan "aktif'. Di tahun 1948, misalnya, Bung Hatta di depan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) bicara dengan judul "Mendayung di antara dua karang". Waktu itu masalah "pro-Amerika" atau "pro-Rusia" nampaknya merupakan masalah nyata -- dan Indonesia tak ingin memihak. Netral? Tidak. Indonesia tak juga ingin pasif, tapi a...

Berita Lainnya