Pravda di Pintu Besar Selatan

Oplah Harian Rakjat pernah mencapai 100 ribu eksemplar Pada 1958. Propagandanya meniru koran komunis Rusia.

Senin, 30 September 2013

Perjumpaan dengan Samosir, Pemimpin Umum Harian Rakjat (HR), di Paviliun Cidurian 19, Cikini, Jakarta, pada awal Juni 1963 itu mengubah nasib Amarzan Ismail Hamid. "Mak comblang" pertemuan itu adalah Oey Hay Djoen, pemilik paviliun tempat Amarzan tinggal. "Zan, ini Bung Samosir," Amarzan menirukan ucapan Oey—yang punya nama pena Samandjaja.

Pada pertemuan itu Samosir menawari Amarzan pekerjaan sebagai redaktur Harian Rakjat edisi Minggu, dikenal s

...

Berita Lainnya