Rontok Pamor Tergoda Gulden

Kepemimpinan Sarekat Islam tak sunyi dari pertikaian dan saling serang. Sebagian dilakukan dengan memainkan isu uang.

Senin, 15 Agustus 2011

Kongres Sarekat Islam (SI) kedua di Yogyakarta pada April 1914 ibarat lonceng yang menandai akhir kejayaan Samanhoedi. Pamor tokoh pendiri yang membangun SI dari organisasi ronda Rekso Roemekso di Surakarta ini dengan cepat meredup. Usaha batiknya mulai kurang bersinar. Wibawanya sebagai ketua banyak digerogoti oleh tokoh baru yang dua tahun sebelumnya direkrutnya sendiri dari Surabaya: Oemar Said Tjokroaminoto.

Kongres kedua ini berlangsung tep

...

Berita Lainnya