Arsip
Senin, 21 November 2005
Tempo, 26 September 2004 |
Tiga hari setelah ledakan bom di depan Kedutaan Australia, Jakarta, polisi masih terus mengaduk-aduk kubangan bekas ledakan. Di tengah tumpukan puing yang bercampur dengan ceceran daging manusia, ditemukan sekeping pecahan baterai 9 volt. Menurut polisi, ini ”tanda tangan” khusus dari sang peracik.
Pecahan bangkai baterai bermerek Supercell itu rupanya membuat polisi yakin bom itu buatan Azahari bin Husin, yang diba
...