Rindu dan Cemas Imigran
Gelombang imigran yang masif di Jerman memicu perdebatan yang rumit. Kelompok populis memanfaatkan sentimen anti-imigran.
Tempo
Jumat, 12 Oktober 2018
Jalanan Berlin di sebuah siang berangin, dua pekan lalu. Orang-orang dengan wajah dan perawakan non-Kaukasian lalu-lalang. ”Itu orang Turki. Itu orang Arab. Yang sana orang Asia. Makin hari makin banyak,” ujar seorang pejalan kaki. Lalu sebuah mobil melintas di jalan. Wusss, sebuah mobil ngebut di jalan yang kecepatannya seharusnya tak boleh lebih dari 40 kilometer per jam. Terdengar teriakan dari sisi jalan: ”Pasti imigran. Das
...