Detektor Makanan Halal

Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, Jawa Timur, membuat detektor makanan halal dari kandungannya, Bortiks. Untuk mengendus bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil. 

Abdul Manan

Sabtu, 7 Agustus 2021

SEBAGAI negara dengan penduduk mayoritas Islam soal halal menjadi pertimbangan utama memilih makanan, selain gizi. Pertimbangan ini mendorong empat mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema), Jawa Timur, membuat detektor kandungan makanan halal yang diberi nama Bortiks, yang mengacu pada akronim babi, boraks, formalin, dan pewarna tekstil.

Menilik namanya, alat ini dibuat untuk mendeteksi makanan halal dengan mengenali ada-tidaknya kandungan

...

Berita Lainnya