Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

Pemerintah Kota Padang menerapkan strategi pelestarian lingkungan melalui pemilahan dan pengelolaan sampah

Iklan

Minggu, 15 September 2024

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar meraih penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 untuk kategori Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana pada Selasa, 10 September 2024, di Hotel Borobudur, Jakarta. Penghargaan yang diselenggarakan oleh Tempo Media Group itu diserahkan kepada Andree oleh Direktur Utama PT Tempo Inti Media Harian, Meiky Sofyansyah.

“Terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Kami pemerintah kota Padang sangat concern pada pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana ini,” kata Andree seusai menerima penghargaan. Menurut dia, alam dan dunia ini bukan milik kita, melainkan titipan untuk generasi mendatang -anak cucu kita. Oleh karena itu, dia menyatakan, kita semua wajib menjaga alam. “Kalau tidak, anak cucu kita nanti yang akan mendapatkan bencana.”

Pernyataan Andree bukan ucapan semata. Salah satu perhatian utama Pemerintah Kota Padang, menurut Andree, adalah masalah pengelolaan sampah dan penanaman pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain menjaga alam, Andree meyakini langkah ini mampu memitigasi bencana. “Kami selalu ngecek masalah sampah, terutama jangan boros pangan, kemudian hal-hal lain supaya alam ini bisa berumur panjang. Dan tentu dengan menanam pohon sehingga anak cucu kita juga merasakan manfaat dari apa yang kita lakukan hari ini,” ujarnya. 

Mengenai pengelolaan sampah, menurut Andree, Pemerintah Kota Padang sedang mempersiapkan Refuse Derived Fuel (RDF) pada tahun ini bekerja sama dengan PT Semen Padang. RDF akan mengubah sampah menjadi energi. Namun demikian, upaya yang tidak kalah penting adalah pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir. 

Selain mendorong masyarakat untuk memilah sampah, Andree juga mengkampanyekan pengembangan maggot untuk mengurai sampah. Andree Algamar menjelaskan, sebanyak 66 persen sampah di Kota Padang adalah sisa makanan. 

Pemerintah Kota Padang mewajibkan setiap Rukun Warga (RW) memiliki satu bank sampah. Para aparatur sipil negara (ASN) di Kota Padang yang menjadi inspirasi atau contoh bagi masyarakat. Setiap Rabu, mereka harus memeriksa bank sampah dan mendorong nasabahnya untuk menabung sampah. “Angkanya harus meningkat terus,” kata Andree. Dengan begitu, selain menjalani tugas pokok melayani masyarakat, para ASN di Kota Padang juga mengelola sampah yang menjadi bagian dari melayani masyarakat.

Guna menambah semangat masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah, Andree melanjutkan, Pemerintah Kota Padang memberikan apresiasi kepada masyarakat yang secara konsisten mengurangi sampah. “Misalkan dalam satu kompleks perumahan berkomitmen mengurangi dan memilah sampah, kami akan memberikan apresiasi berupa diskon atas biaya retribusi. Itu sudah tertuang dalam peraturan daerah,” kata Andree yang ingin menanamkan gerakan memilah dan mengelola sampah dari rumah sebagai gaya hidup.

Selain upaya menjaga kelestarian lingkungan dari hulu ke hilir, Andree menaruh perhatian besar pada isu perubahan iklim. Karena itu, Pemerintah Kota Padang tengah berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik. Salah satunya dengan menyiapkan moda transportasi Trans Padang yang menggunakan baterai. “Kami bersama PLN akan membangun stasiun-stasiun pengisian bahan bakar listrik,” ujarnya.

Supaya gerakan pelestarian lingkungan ini berumur panjang dan mudah diterima oleh generasi muda, Andree mengangkat duta lingkungan dari kalangan anak muda dan wali kota cilik untuk mengkampanyekan isu lingkungan. Pemerintah Kota Padang pun memberikan apresiasi kepada pemuda dan komunitas yang mendukung kelestarian lingkungan, misalkan dengan mengumpulkan sampah di laut. 

Berita Lainnya