Inovasi Membangun Sumba Timur

Bupati Sumba Timur Khristofel Praing menggenjot pembangunan untuk mengejar ketertinggalan. 

Iklan

Minggu, 18 Agustus 2024

Masa jabatan Khristofel Praing sebagai Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, seharusnya baru berakhir pada 2026. Namun, Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 mewajibkan semua kepala daerah berakhir masa jabatan pada 2024 meski masa jabatannya masih tersisa 1,5 tahun. 

Menjelang pemilihan kepala daerah serentak pada November mendatang, Khristofel bertekad mencalonkan kembali untuk membangun Sumba Timur. Selama 3,5 tahun, Khristofel melakukan berbagai inovasi dan kreativitas memajukan daerahnya. 

Menurut dia, saat ini yang dibutuhkan adalah kemampun pemimpin yang dapat melakukan smart execution dan smart leadership. Karena dengan dua kemampuan itu dapat mewujudkan cita-cita bersama, Indonesia Emas 2045. 

Keterbatasan anggaran daerah mewujudkan pembangunan bukan menjadi halangan. “Itu bisa diatasi dengan inovasi dan kreativitas,” kata Khristofel. 

Selama memimpin, dia mengaku banyak melakukan inovasi, seperti sistem informasi aksi ketahanan pangan masyarakat (sikepangmas). Aplikasi yang diluncurkan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur ini, petani mendapatkan informasi tentang cuaca, suhu, arah angin, dan kelembapan suatu desa tiap jam hingga tujuh hari ke depan. 

Penguna aplikasi ini dapat mengetahui kalender tanam dan potensi bahaya bencana. “Aplikasi ini juga dapat memprediksi serangan hama dan kerentanan suatu desa dari bencana banjir, kekeringan, serta tanah longsor,” ucap Khristofel. 

Selama menjadi bupati, dia memberlakukan tiap organisasi perangkat daerah (OPD) menciptakan inovasi untuk akselerasi pelayanan publik. Tidak hanya itu inovasi layanan juga menyentuh tata kelola pemerintahan dan pembangunan, badan layanan umum daerah hingga di tingkat kecamatan dan kelurahan. 

Kerja keras melakukan inovasi dan terobosan layanan publik berbuah hasil. Tiga tahun berturut-turut Sumba Timur meraih penghargaan sebagai Pemerintah Daerah Paling Inovatif atau Innovative Government Award (IGA) pada 2021, 2022, dan 2023 dari Kementerian Dalam Negeri. 

“Kami tidak hanya bicara, tetapi kami melaksanakan berbagai program dan kerja nyata yang dinilai pemerintah pusat bahwa Sumba Timur layak dan pantas untuk diberikan penghargaan,” ujar Khristofel. 

Kabupaten dengan visi “Mewujudkan Masyarakat Sumba Timur yang Sejahtera, Harmoni, dan Tertib (Sehati) dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia” ini juga mendapatkan apresiasi bidang inflasi. Sumba Timur meraih penghargaan dari Presiden Joko Widodo sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kategori Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik 2024. 

Penghargaan yang diberikan pemerintah menjadi bukti penanganan inflasi dengan cara kerja cerdas dan tepat. Khristofel mewajibkan masyarakat menanam tanaman hortikultura untuk menekan harga. “Saya selalu menyampaikan kepada masyarakat, kami tidak bisa menekan inflasi, kalau tidak melakukan kerja-kerja nyata,” ucapnya. 

Upaya mengendalikan inflasi juga dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD) dan para pemangku kepentingan. Upaya tersebut dilakukan untuk menekan harga kebutuhan pokok di pasar agar stabil. 

Khristofel mengatakan menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan dapat diselesaikan dengan kolaborasi dengan dunia usaha dan masyarakat. “Kalau kami berbicara terkait persoalan Sumba Timur tentu terkait persoalan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” ujarnya. 

Di bidang ekonomi, program unggulan yang digulirkan adalah pertanian dalam arti luas. Kegiatan pertanian tidak hanya berbasis tanaman, tapi juga peternakan dan perikanan. 

Sementara itu, Sumba Timur juga diketahui memiliki budaya dan alam yang masih terjaga. “Kampung adat tradisional, air terjun, pantai yang indah, padang sabana, semua ada di Sumba Timur.”

Khristofel pun meminta OPD untuk terus mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Salah satunya di Kecamatan Katala Hamu Lingu. Di wilayah ini terdapat air terjun La Iwi dan Embung Hamane di area Bukit Cinta Lailara. 

Selain itu, ada Pantai Kambaru yang terletak di Desa Praibakul yang merupakan salah satu pantai terbaik di Sumba Timur. Terdapat juga Kampung Adat Lailara yang merupakan salah satu kampung adat dengan daya tarik ritual Repit. Kecamatan Katala Hamu Lingu memiliki destinasi wisata alam bahari dan budaya potensial untuk dikembangkan.

Khristofel berjanji akan menerapkan pariwisata regeneratif yang merupakan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). “Agar baik generasi masa kini dan masa depan, kebutuhannya harus saling sama-sama terpenuhi.”

Visi Indonesia Emas 2045

Peningkatan sumber daya manusia di Sumba Timur menjadi salah satu program unggulan Khristofel selama menjadi bupati. Dia ingin generasi dari daerahnya menjadi generasi unggul tidak hanya di daerah tapi juga Indonesia dan dunia. Pria kelahiran 16 November 1965 ini mengusulkan putra-putri Sumba Timur mendapatan bea siswa untuk belajar ke luar negeri. 

 “Gerbong utama atau pintu utama adalah pendidikan, oleh karena itu, saya selalu menyampaikan kepada masyarakat Sumba Timur, tingkat pendidikan kami tidak hanya berdaya saing lokal tetapi juga pada level yang lebih tinggi,” ujar Khristofel. 

Semangat berkompetisi generasi muda Sumba Timur harus dibangun dan didengungkan. “Kami, orang Sumba Timur juga bisa”.

Beragam upaya memajukan pendidikan oleh Khristofel berbuah hasil. Kabupaten Sumba Timur meraih penghargaan Anugerah Merdeka Belajar kategori Pengelolaan Indonesia Pintar Kelompok Pemerintahan Daerah Inspiratif Daerah Tertinggal dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Juli lalu. 

“Penghargaan ini tidak untuk bupati atau kepala daerahnya. Tetapi untuk masyarakat Sumba Timur, teristimewa dunia pendidikan,” ujarnya. 

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur tidak bekerja sendiri memajukan pendidikan. Kerja sama para pendidik, orang tua dan para murid. “Apa yang diharapkan dari Merdeka Belajar ini menjadi komitmen dan konsisten kami menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Khristofel. 

Adapun tantangan dunia pendidikan di Sumba Timur adalah keseriusan dan komitmen dari para guru, murid, pemerintah dan orang tua dalam bersinergi dan berkolaborasi. Dari pembelajaran, maka arti kemerdekaan bisa menjadi berkat. Rahmat yang diisi dengan berbagai hal positif memungkinkan menjadi merdeka secara lahir dan batin. 

Kemajuan pendidikan yang akan mengantar manusia merdeka secara lahir batin, ide gagasan, jasmani rohaninya benar-benar merdeka. Hal itu bisa dilakukan apabila setiap orang memiliki ilmu pengetahuan, moral dan etika. “Jadi beririsan antara intelektual dengan nurani menjadi sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing,” kata Khristofel. 

Sumba Timur akan maju jika masyarakatnya memiliki semangat kompetitif dan percaya diri. Potensi tersebut belum optimal dikelola secara baik. 

Menurut Khristofel, pemerintahan boleh saja berganti, namun Sumba Timur harus tetap maju dan berdaya saing tinggi. Semangat itu harus menjadi kebutuhan dan komitmen dari setiap pemimpin yang akan memimpin Sumba Timur. “Wallahu a'lam bishawab, kami tidak tahu, tetapi Tuhan, sesungguhnya telah merancang masa depan tiap orang,” ucapnya. 

Berita Lainnya