Strategi Poltak Tingkatkan Kesejahteraan

Indeks pembangunan manusia di Kabupaten Toba terus meningkat. Menyiapkan sumber daya manusia melalui program SMA unggul.

Iklan

Minggu, 18 Agustus 2024

Menjadi Bupati Kabupaten Toba di masa pandemi Covid-19 pada 2021, tak melunturkan semangat Poltak Sitorus untuk mengabdi. Tekad Poltak membawa kabupaten yang ia pimpin sesuai visi Toba Unggul dan Bersinar. “Unggul dibandingkan daerah sekitarnya dan bersinar agar menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.

Poktak punya strategi untuk mencapai Toba Unggul dan Bersinar. Dia menggunakan analisis SWOT, yakni melihat strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman) di Kabupaten Toba. Dari hasil analisis itu, pemerintah kabupaten memiliki program prioritas pada sektor pendidikan, pertanian, pariwisata dan lingkungan.

Untuk merealisasikannya, Poltak membutuhkan infrastruktur yang layak sebagai modal utama. Dalam tempo tiga tahun, dia geber pembangunan infrastruktur secara signifikan. Sempat tertahan akibat Covid-19, Poltak mampu meningkatkan persentase jalan mantap.

“Pada saat awal menjabat kondisi jalan mantap hanya 41, 56 persen. Kami kerjakan dalam waktu yang singkat ini dan sekarang sudah mencapai 54,26 persen,” kata Poltak.

Di sektor pendidikan, dia mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Poltak mengatakan masyarakat Kabupaten Toba memiliki kepribadian yang disebut namarparbinotoan yang artinya pandai dan bijaksana.

Pelajar SMP didorong untuk masuk SMA Yayasan TB Soporung dan SMA Del dengan membuat program kelas unggulan. “Jadi dengan kepribadian namarparbinotoan, kami tidak sulit mendorong masyarakat untuk berlomba masuk ke SMA unggul,” kata Poltak.

Adapun Kelas Unggul ini mengelompokan anak didik yang unggul dengan memberikan metode khusus lewat pelatihan. Para p endidik juga mendapatkan pelatihan. “Orang Batak itu senang bersaing. Jadi kami ciptakan persaingan yang sehat,” ujarnya.

Program pendidikan yang digulirkan Poltak berbuah penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk kategori transformasi merdeka belajar.

Adapun di bidang pertanian Kabupaten Toba mendorong percepatan hasil pertanian. Selama ini, kabupaten di tepi Danau Toba ini adalah penghasil jagung, kopi dan padi.

Poltak mengatakan sebelum menjadi bupati, produksi padi Kabupaten Toba berada di angka 109 ribu ton per tahun. “Kini, meningkatkan menjadi 141 ribu ton per tahun,” kata dia.

Peningkatan produksi padi mendorong produk turunannya yang dikembangkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). “Kami buat turunan padi berupa cookies. Cookies khas Toba itu berbeda dengan di dunia. Cookies Toba namanya Tipa-tipa yang terbuat dari padi muda,” ujar Poltak.

Khusus pelaku UMKM, pemerintah kabupaten rutin memberikan pelatihan pengembangan usaha. Program ini sejalan dengan kemajuan pariwisata Danau Toba.

Selama ini, kata Poltak, tidak ada kegiatan internasional di Danau Toba. Tahun lalu, dia menggelar F1 Powerboat yang berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan mencapai 2.075. 270 dari yang sebelumnya 217.462. tentu hal ini berpengaruh pada peningkatan UMKM.

Tak hanya fokus pada program prioritas, sektor kesehatan pun mejadi bagian dari kerja-kerja Poltak. Kesehatan yang prima dan layanan yang terjangkau menjadi tujuannya. Karena itu, saat ini masyarakat di Kabupaten Toba memiliki Usia Harapan Hidup (UHH) mencapai 74,22.angka stunting pun berhasil di tekan dari yang sebelimnya 13,75 persen menjadi 7,36 persen.

Penurunan angka stunting yang signifikan berhasil membuat Kabupaten Toba mendapatkan Penghargaan Terbaik I Program Percepatan Penurunan Stunting Dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.

Poltak pun berhasil mendorong 99,13 persen masyarakatnya mendapatkan dijamin BPJS Kesehatan. Dengan angka ini, Kabupaten Toba berhasil mendapatkan penghargaan Univesal Helth Caverege (UHC) dari Menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan.

Berbagai upaya yang sudah dilakukan Poltak berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dari 76.81 sebelum Poltak menjabat, menjadi 77.83 pada 2023. Dia menginginkan seluruh masyarakat Kabupaten Toba memiliki pola pikir maju untuk menjadi Toba yang Unggul dan Bersinar.

Berita Lainnya