Waspadai Radang Paru-Paru

Radang paru-paru lebih rentan menjangkit balita dan anak-anak.

Iklan

Sabtu, 9 April 2022

Radang paru-paru atau paru-paru basah atau secara medis disebut pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Pada pernapasan dalam kondisi sehat dan normal, alveoli atau kantung-kantung kecil di dalam paru-paru terisi dengan udara.

Namun, pada seseorang yang mengidap radang paru-paru, alveoli dipenuhi dengan nanah dan cairan. Sehingga membuat pernapasan terasa sakit dan oksigen yang masuk ke paru-paru menjadi terbatas.

Radang paru-paru menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak di wilayah Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, penyakit ini bahkan menyumbang 14 persen dari semua kematian anak di bawah usia 5 tahun pada tahun 2019.

Radang paru-paru memang lebih rentan menjangkit balita dan anak-anak. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sempurna, infeksi pun bisa berkembang lebih cepat daripada radang paru-paru yang menjangkit orang dewasa.

Anda bisa berkonsultasi kepada dokter spesialis anak terkait kondisi anak sehingga bisa mendapat saran perawatan yang tepat. Download aplikasinya di sini agar bisa melakukan konsultasi kapan saja dari rumah.

Untuk lebih jelas mengenai pengertian, penyebab, gejala, dan cara mengatasi radang paru-paru, simak informasinya di bawah ini.

Penyebab Radang Paru-Paru

Berikut tipe radang paru-paru dan penyebabnya yang bisa menjangkit manusia, diantaranya:

Gejala Radang Paru-Paru

Gejala radang paru-paru dapat berbeda pada satu orang dan orang lain tergantung dari faktor penyebabnya. Usia dan kondisi kesehatan pun bisa menjadi faktor pendukung perkembangan gejala radang paru-paru.

Namun, secara umum, radang paru-paru memiliki gejala sebagai berikut:

Sementara pada bayi, gejalanya bisa berupa:

Cara Penularan Radang Paru-Paru

Menurut WHO, radang paru-paru merupakan salah satu penyakit menular. Radang paru-paru pun bisa menyebar melalui darah pada bayi, terutama selama kelahiran atau pasca kelahiran.

Namun, secara umum ada dua cara penularan radang paru-paru yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penularan secara langsung bisa melalui percikan air liur saat penderita radang paru-paru bersin atau batuk, yang membawa virus, bakteri, dan jamur.

Apabila percikan air liur ini kemudian terhirup oleh orang lain di sekitar penderita, orang tersebut pun bisa turut terinfeksi. Sementara penularan secara tidak langsung bisa bermacam-macam mulai dari percikan air liur dari penderita radang paru-paru yang mengenai benda-benda di sekitar, tisu, juga makanan dan minuman.

Benda-benda yang terkontaminasi percikan air liur penderita, apabila tidak segera dibersihkan atau dibuang, lalu digunakan atau disentuh oleh orang lain maka penularan radang paru-paru pun bisa terjadi. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan untuk mencegah penularan radang paru-paru.

Mencuci tangan, peralatan makan dan benda-benda pribadi, maupun benda di sekitar penderita radang paru-paru. Selain itu, biasakan menutup mulut saat bersin dan batuk, karena tidak ada yang tahu kuman jenis apa yang keluar bersamaan dengan percikan air liur.

Cara Mengatasi Radang Paru-Paru

Radang paru-paru bukan penyakit bawaan genetik melainkan hasil penularan virus, bakteri, dan jamur. Jika ada anggota keluarga atau orang terdekat yang mengalami gejala radang paru-paru seperti disebutkan sebelumnya, segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan yang tepat dari dokter spesialis paru.

Adapun pengobatan dan penanganan radang paru-paru yang bisa dilakukan di antaranya, yaitu:

Terapi Inhalasi bertujuan untuk menghindari efek samping berkelanjutan, mengatasi infeksi, dan mengencerkan dahak kental dan kekuningan sehingga mudah dikeluarkan. Terapi ini dilakukan dengan menyalurkan obat secara langsung ke paru-paru dan sangat menolong pasien yang membutuhkan pengobatan segera.

Terapi kausal dengan pemberian antibiotik bertujuan untuk mengatasi radang paru-paru akibat infeksi bakteri, pemberian antijamur untuk mengatasi akibat infeksi jamur, dan pemberian antivirus untuk mengatasi akibat infeksi virus.

Terapi suportif umum bisa dengan pemberian terapi oksigen, obat batuk, obat analgesik atau pereda nyeri, obat antiseptik atau pereda demam. Ini tergantung dari keadaan pasien.

Rehabilitasi paru bertujuan agar dahak dari paru mudah keluar. Sehingga bisa membantu memaksimalkan penyerapan oksigen melalui latihan pernapasan.

Pasien radang paru-paru dengan gejala berat akan diberikan ventilator untuk membantu pernapasan.

Berita Lainnya