Terminal Tawar-Menawar

Perusahaan pelayaran menolak biaya terminal dan dokumen ekspor-impor yang baru. Pungutan liar dan inefisiensi.

Senin, 21 November 2005

RAPAT di Departemen Perhubungan, Senin pekan lalu, baru saja dibuka. Tapi Menteri Perhubungan Hatta Radjasa sudah berkerut dahi—menahan amarah. Pemicunya adalah isi laporan Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo).

Dalam laporan setebal 16 halaman itu disebutkan, hingga 14 November baru satu perusahaan pelayaran asing yang menyesuaikan biaya penanganan terminal (terminal handling charge) dan biaya dokumen ekspor-impor dengan kep

...

Berita Lainnya