20 Mei

Kita mengenang foto Wahidin Sudirohusodo sebagai tahun “kebangkitan nasional”. Apakah itu berarti di tahun itu timbul kesadaran akan adanya sesuatu yang bisa disebut “bangsa” dalam kolektivitas yang ada.

Goenawan Mohamad

Sabtu, 14 Mei 2022

SAYA menatap kembali foto tua itu: Wahidin Sudirohusodo di tengah 22 pria berjas beskap putih dengan kerah tinggi. Mereka—atau lebih akurat, hampir semua dari mereka—mengenakan blangkon, destar orang Jawa.

Duduk di tengah dokter Wahidin. Ia satu-satunya yang mengenakan baju surjan dan kain batik warna gelap, motif parang.

Foto itu diambil di tahun 1908. Kini kita mengenangnya sebagai tahun “kebangkitan nasional”. Saya ta

...

Berita Lainnya