Mata
Mata—berbeda dengan kuping—memang menyerap benda-benda sebidang demi sebidang, tak sekaligus. Penglihatan pun jadi raja. Tak lagi manusia mengenal obyek dengan mendengarkan, mencium, dan merabanya.
Goenawan Mohamad
Sabtu, 9 Januari 2021
KETIKA saya berumur belasan dan—seperti banyak remaja Indonesia waktu itu—membaca Karl May, saya menemukan adegan ini dalam salah satu jilidnya: sang tokoh cerita, “Old Shatterhand”—orang Jerman abad ke-19 yang berkelana di daerah Indian di Amerika—duduk menghadapi sejumlah pemimpin suku Sioux.
Suasana tegang. Old Shatterhand adalah sahabat Winnetou, ketua suku Apache yang jadi musuh oran...