Amir

Mungkin sebab itu dalam sajak-sajak Amir Hamzah saya tak pernah menemukan nama Muhammad, rasul dalam syahadatnya. Bukan karena ia murtad, tapi karena puisi dan zamannya tak lagi hidup dengan akar (iman, tradisi, asal-usul) yang lurus, tunggal, menghunjam.

Goenawan Mohamad

Sabtu, 31 Oktober 2020

PENYAIR Amir Hamzah meninggalkan kampung halamannya dengan kapal Plancus menuju Batavia—dan menulis satu sajak yang tak bagus:

Tinggallah tuan, tinggallah bunda 
Tanah airku Sumatera raya

Anakda berangkat ke pulau Jawa 
Memungut bunga suntingan kepala 

Sajak ini mungkin ditulis pada 1927. Kita bisa merasakan keteraturan yang lazim pada syair Melayu lama: satu bait terdiri atas empat larik; ritme bergerak di semua larik yang ti

...

Berita Lainnya