Bahasa Jalan

Senin, 1 Juni 2009

Marco Kusumawijaya
Urbanis, Ketua Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta

APA salahnya aspal—?/Di kota aspal aku betah, demikian tulis Bertold Brecht. Dengan aspal, permukaan jalan untuk mobil telah menjadi lebih halus daripada kaki lima untuk pejalan kaki, bertentangan dengan undang-undang abad ke-18 di Inggris yang memberikan syarat permukaan untuk pejalan kaki harus lebih halus daripada yang untuk kendaraan. Sejak itu selamanya makna jalan

...

Berita Lainnya