Bahasa Jalan
Marco Kusumawijaya
Urbanis, Ketua Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta
APA salahnya aspal—?/Di kota aspal aku betah, demikian tulis Bertold Brecht. Dengan aspal, permukaan jalan untuk mobil telah menjadi lebih halus daripada kaki lima untuk pejalan kaki, bertentangan dengan undang-undang abad ke-18 di Inggris yang memberikan syarat permukaan untuk pejalan kaki harus lebih halus daripada yang untuk kendaraan. Sejak itu selamanya makna jalan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini