Enak Dibaca dan Perlu
BerlanggananDapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.
Rencana lama Telkom mengempit saham Gojek selangkah lagi terlaksana. Gagal dilakoni sendiri, aksi korporasi bernilai triliunan rupiah ini dilakukan lewat Telkomsel. Dibayangi ketidakpastian soal nasib investasi.
Rencana anak perusahaan Telkom, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), menanam modal di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek Indonesia menuai kekhawatiran. Aksi korporasi badan usaha milik negara itu dinilai terlalu spekulatif.
Telkom tak henti berinvestasi untuk memperbesar ceruk bisnis digital dan telekomunikasi. Tak semua berakhir manis.
RENCANA PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyuntik modal Gojek lewat PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menyeret Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Beredar kabar bahwa perombakan manajemen Telkom dan Telkomsel pada Juni lalu bertujuan memuluskan transaksi ini. Pandangan miring muncul lantaran kakak Menteri Erick, Garibaldi Thohir, adalah Komisaris Utama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, pengembang Gojek. Boy—begitu Garibaldi biasa dipanggil—juga disebut-sebut punya saham secara tidak langsung di decacorn startup alias perusahaan rintisan dengan estimasi valuasi lebih dari US$ 10 miliar tersebut.
Erick membalas secara tertulis sejumlah pertanyaan dalam surat permohonan wawancara Tempo. Seperti halnya Garibaldi, Erick menampik pandangan miring soal rencana investasi Telkom-Telkomsel ini.
Pembaca sudah membayar deposit layanan IndiHome, tapi jaringan Internet tidak pernah dipasang petugas.
Dapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.
Anda memiliki 1 free artikel untuk minggu ini. Dapatkan
4 artikel gratis setelah Register.