Amina Wadud:
Bukan Negara Muslim tanpa Ekstremis
Terlahir sebagai Mary Teasley, pada 1972 dia memeluk Islam dan tiga tahun kemudian bersalin nama menjadi Amina Wadud. Dia aktif dalam Sisters in Islam, organisasi yang membantu perempuan yang menjadi korban kekerasan rumah tangga dengan mengatasnamakan Islam.
Aktivitas dan minatnya dalam kajian gender dan Islam membuat Amina menjadi feminis yang progresif. Dan dia melangkah jauh. Pada 18 Maret 2005, Amina menjadi imam salat Jumat yang diikuti pu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini