Berbicara dengan Mata
Lelaki itu terkulai di kursi roda. Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Kaki dan tangannya mogok bergerak. Di usianya yang ke-54, mulutnya pun tak bisa lagi berucap. Hanya mata dan pendengaran yang masih berfungsi dengan baik. Dengan matanya, lelaki itu, Meilono Suwondo, menyapa, ”Apa kabar?”
Matanya berbicara, tapi Nono—panggilan Meilono—bukan memberikan kerlingan mata kepada lawan bicaranya. Lulusan Teknik Mesin Institut Teknologi B
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini