Telekonferensi Irit untuk Presiden
Senin, 19 September 2005

LENGUH kereta menambah ribut stasiun bawah tanah di pusat kota Taipei, Taiwan. Benar-benar sebuah dunia yang gaduh: penumpang meluncur bergegas, saling berebut mengejar kereta, mengecek waktu, tersihir oleh kereta yang berseliweran.
Di sebuah pojok yang hiruk-pikuk itu, seorang ahli bedah duduk terpekur menatap laptop di pangkuannya. Mimik mukanya serius. Ia tak hirau dengan kegaduhan di sekelilingnya. Pada layar yang sedang ditatapnya terpampa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini