Nyanyian Laskar Belitung
PABRIK PN Timah terbakar. Api menyala-nyala. Kemakmuran yang dinikmati perusahaan itu berakhir. Ikal, yang sudah dewasa dan baru kembali ke pulau itu, menuturkan kebangkrutan perusahaan terkaya di Pulau Belitung itu. Di belakangnya tegaklah pagar pembatas perusahaan itu dengan sebuah papan peringatan besar bertulisan ”Dilarang Masuk bagi yang Tidak Punya Hak” di atasnya.
Lalu kelompok orkestra pimpinan Erwin Gutawa mulai bermain dengan didah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini