Perlawanan Seorang Tunadaksa
Ia cacat. Sejak berumur tiga tahun ia menderita cerebral palsy dan polio. Kakinya lumpuh, tak kuat menyangga tubuhnya sendiri. Untuk bergerak jauh ia harus digendong atau menggunakan kursi roda.
Di kalangan pekerja seni di Yokohama dia dikenal sebagai orang yang gigih memperjuangkan tempat bagi orang tunadaksa untuk mengekspresikan tubuhnya. Ia membentuk teater Taihen, pelesetan dari kata Jepang, hentai, yang berarti aneh. Dalam teater itu ia be
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini