maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Hak Jawab Infinite Earth Soal Restorasi Ekosistem

Infinite Earth menjawab soal pencabutan izin restorasi ekosistem PT Rimba Raya Conservation.

arsip tempo : 171989520693.

Surat Pembaca. tempo : 171989520693.

MERUJUK tanggapan kami atas pertanyaan Tempo melalui WhatsApp pada 20 Juni 2024 dan artikel Tempo berjudul "Berebut Konsesi Perusahaan Restorasi" pada 24 Juni 2024, kami menyampaikan bantahan sebagai hak jawab.

1. Bapak Glory Harimas Sihombing bukan petinggi Infinite Earth Limited sebagaimana dituliskan pada artikel tersebut. 

2. Infinite Earth Limited tidak menggunakan nomine ataupun pinjam nama kepada PT Rimba Raya Conservation, sebagaimana dituliskan pada artikel tersebut. Infinite Earth Limited tidak memiliki saham, baik langsung maupun tidak langsung, di PT Rimba Raya Conservation. 

Infinite Earth Limited dan PT Infinite Earth Nusantara tunduk dan patuh pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, tidak terbatas pada peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Wisnu Tjandra
Direktur PT Infinite Earth Nusantara

Terima kasih atas klarifikasi Anda. Kami mendapatkan informasi tersebut dari Glory Harimas Sihombing dan sejumlah narasumber lain.

Jual Buku dan Lukisan

BETAPA senang saya saat menerima pengumuman penerimaan mahasiswa baru. Anak saya, Louisa Putri Faradya, diterima di jurusan ekonomi pembangunan Universitas Negeri Semarang. Saya mantan guru di sebuah sekolah menengah pertama swasta di Parakan, Temanggung, Jawa Tengah. Gaji saya sewaktu aktif mengajar tak seberapa. Untuk menambah pendapatan, saya menulis puisi, cerita pendek, dan novel anak. Saat ini saya juga melukis. Sekarang saya ingin menjual lukisan-lukisan tersebut dan sedikit buku koleksi. 

Jika ada pembaca yang mau menolong saya dengan membelinya, tentu ini akan saya gunakan buat membayar uang kuliah tunggal yang besarnya Rp 4.100.000 dan membayar sewa kos sekitar Rp 6 juta. Bagi yang berminat, silakan menghubungi saya di nomor 0857-0198-1500.

Muhisom Setiyaki
Temanggung, Jawa Tengah

Imbauan Kaum Intelektual

SEBAGAI awam, saya mencoba memahami hakikat kemerdekaan berpikir serta berpendapat dalam masyarakat yang demokratis. Beberapa media memberi pencerahan yang melahirkan harapan bahwa masih ada sosok yang bersemangat mencerdaskan bangsa tercinta ini. Bivitri Susanti adalah salah satu yang saya sering jadikan sumber pelajaran. 

Dalam banyak tulisannya, Bivitri menyampaikan dengan jelas betapa negeri tercinta ini dikelola oleh segelintir manusia yang tidak memiliki watak negarawan.  

Beragam kebijakan yang jauh dari pembangunan masyarakat cerdas secara merata digambarkan antara lain oleh kebijakan kenaikan uang kuliah tunggal perguruan tinggi. Ditambah munculnya Tabungan Perumahan Rakyat yang terkesan memaksa serta memicu protes masyarakat. Betapa benarnya seorang Sutan Sjahrir di masa sekitar kemerdekaan menggaungkan pentingnya masyarakat cerdas, people intelligentsia, hal yang diwujudkan negeri seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Mereka mendidik, menciptakan, membangun, dan mewujudkan berbagai kemajuan ilmu serta teknologi. Mereka menjual dan tak sekadar membeli serta memboroskan belanja negara untuk berbagai proyek mercusuar yang rapuh di dalam. 

Demokrasi adalah soal akuntabilitas. Pemegang kekuasaan harus bisa mempertanggungjawabkan bagaimana kekuasaan itu dijalankan kepada rakyat yang memilihnya. Jangan biarkan para cendekiawan pengingat negeri tercinta ini menjadi Cassandra yang ramalannya selalu diabaikan oleh penguasa, padahal terbukti kebenarannya, seperti dalam mitos Yunani.

Hadisudjono Sastrosatomo
Jakarta Pusat

Konten Eksklusif Lainnya

  • 30 Juni 2024

  • 23 Juni 2024

  • 16 Juni 2024

  • 9 Juni 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan