maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Mengapa Kami Membuat Bocor Alus

Apresiasi untuk Bocor Alus menunjukkan kami tak salah memilih cara dalam menyebarkan produk jurnalisme.

arsip tempo : 171463777551.

Tangkapan layar saat program Bocor Alus Politik diumumkan menjadi salah satu Top News Podcast of The Year oleh Spotify. Youtube RCTI. tempo : 171463777551.

ADA banyak kegembiraan menjelang akhir tahun 2023. Oktober lalu, YouTube memberikan penghargaan kepada Tempodotco sebagai kanal dengan pertumbuhan jumlah pemirsa yang cepat. Pertumbuhan itu ditopang oleh podcast Bocor Alus yang menjadi program berita terpopuler 2023 di Spotify. Pekan lalu, artikel Khairul Anam dari kompartemen Ekonomi dan Bisnis berjudul “Berebut Sisa Proyek Satelit” juga mendapat Anugerah Jurnalistik Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Meski penghargaan bukan tujuan akhir kerja jurnalistik, ia adalah penanda apresiasi. Kami tak mengira program Bocor Alus Politik diminati pembaca. Dulu, setahun lalu, ketika kami menggagas program cakap-cakap ini, tujuannya sederhana: mengemas berita politik yang ruwet menjadi lebih mudah dicerna dan punya jangkauan yang lebih luas. 

Tempo memilih jalan yang tak populer dalam mendistribusikan berita: mencetak dan menjualnya melalui web dan aplikasi. Bukan kami ingin membatasi informasi, tapi kami ingin lebih independen dalam memproduksi berita. Kami ingin membuat berita dengan dukungan sebanyak mungkin pembaca. Mendistribusikan berita secara gratis, dengan bersandar kepada pengiklan, kami anggap bukan jalan yang sesuai dengan cita-cita menjadi independen.

Iklan digital makin intrusif. Karena dikendalikan mesin Google, pendapatan iklan berbanding lurus dengan jumlah pembaca. Akibatnya, di kalangan media online muncul apa yang disebut click baiting atau mengumpan pembaca dengan judul-judul berita bombastis agar mendapat sebanyak mungkin klik. Korbannya adalah kualitas jurnalisme: berita acap tak bisa dibedakan dengan propaganda. 

Memiliki kantor berita yang independen adalah cara wartawan menjaga kredo jurnalisme, yakni menghamba kepada kepentingan publik. Kami memilah informasi yang penting dan relevan dengan kepentingan orang banyak bertopang pada nilai-nilai universal seperti demokrasi, keadilan, kebebasan berpendapat, kesetaraan, dan pluralisme.

Risiko menyediakan berita berbayar memang membuat penyebaran berita menjadi sempit karena tak semua orang merasa perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan informasi. Apalagi majalah Tempo versi cetak. Di tengah merosotnya popularitas berita yang dicetak, menyebarkan informasi berbentuk majalah punya risiko daya jangkaunya terbatas.

Program Bocor Alus di YouTube adalah usaha kami menyebarkan informasi seluas mungkin. YouTube menjadi platform paling populer bagi masyarakat Indonesia dalam mencari berita. Survei Populix pada Maret lalu menunjukkan, dari 79 persen responden konsumen berita, sebanyak 94 persen mengakses YouTube dalam mencari informasi.

Konsep Bocor Alus juga sederhana: percakapan ringan para wartawan tentang informasi yang mereka buat untuk majalah versi cetak ataupun digital. Edisi digital Tempo terbit setiap Ahad pagi, sementara versi cetak beredar pada Senin setiap pekan. Maka Bocor Alus yang tayang setiap Sabtu siang menjadi semacam pengantar bagi pembaca untuk mengetahui apa yang ditulis tim politik pada Ahad dan Senin itu.

Awalnya tak mudah karena kami tidak punya pengalaman membuat program audiovisual yang menarik. Kami berangkat sebagai wartawan teks yang memuliakan bahasa tulis dibanding bahasa lisan. Karena itu, kami terkejut dengan capaian Bocor Alus yang jumlah penontonnya naik dari pekan ke pekan. 

Kata orang, 2023 adalah tahun penentuan. Kita baru lolos dari pandemi Covid-19 yang memukul segala lini. Tapi 2023 juga tahun politik menjelang Pemilihan Umum 2024 dengan segala dramanya, dengan segala ketidakmenentuannya. Kebangkitan dan keterpurukan jadi dua sisi mata uang yang kita hadapi kini. Salah memilih akan membuat masa depan berubah. 

Berbagai penghargaan dan apresiasi itu menunjukkan kami tak salah memilih cara dalam menyebarkan produk jurnalisme. Tahun depan kami akan menekuni transformasi digital dengan lebih serius. Berita audiovisual dan inovasi digital akan lebih banyak. “Bocor alus-bocor alus” akan makin sering. Semua usaha ini untuk Anda, para pembaca, yang terus mendukung jurnalisme berkualitas yang independen.

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Mengapa Kami Membuat Bocor Alus"

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan