Kritik Ketahanan Pangan dalam Lakon Bisul Semar
Teater Koma mementaskan lakon Bisul Semar. Sarat kritik tentang ketahanan pangan dan kehidupan pertanian yang merugikan petani.
DI sofa nan empuk, di situlah Semar menikmati hari-harinya. Sofa itu satu-satunya yang tampak mewah di ruangan yang menyatu dengan dapur, berteman meja bundar kecil yang di atasnya terdapat termos dan cangkir besar. Malam itu, istri Semar, Sutiragen, dan ketiga anaknya, Gareng, Petruk, dan Bagong, mengelilinginya sembari bernyanyi, menghibur Semar yang terkena bisul misterius.
Bukannya terhibur, Semar justru mengerang kesakitan dan membuat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini