Biennale dan Seni Advokasi dari Kampung
KAMPUNG pecinan Ketandan seperti berhantu. Di ruangan aus dengan sorot cahaya kekuningan, manekin potongan tubuh manusia berserakan secara terpisah. Potongan kayu bercabang menembus hidung boneka perempuan dengan bola mata melotot menghadap ke langit. Rambut putih panjang menjuntai pada tubuhnya yang telentang, dikubur bebatuan. Potongan tangan dengan kuku-kuku panjang dan tajam menyelip di antara kuburan. Manekin kepala perempuan berambut hitam
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini