Salt, Akhir Sebuah Trilogi
EKO Supriyanto berdiri membelakangi penonton. Panggung sangat minim cahaya. Samar-samar tampak tubuh Eko tanpa apa-apa. Kita melihat dari punggung sampai pantat Eko polos. Gerak-gerik minimalis ia eksplorasi di sekitar pundak. Tangan kanan-kirinya kemudian menyibak naik-turun. Ia seolah-olah bergerak tanpa bobot.
Bagian terakhir dari trilogi Jailolo ini diawali dengan sebuah karya bertolak dari pengalaman pribadi Eko saat menyelam bertemu dengan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini